C. PENERAPAN PANCASILA PADA MASA ORDE BARU Video Pembelajaran Untuk Kelas IX SMP P...
C. PENERAPAN PANCASILA PADA MASA ORDE BARU
Video Pembelajaran Untuk Kelas IX SMPPemerintah orde baru dimulai sejak dikeluarkannya Sura Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Berbekal Supersemar Suharto berusaha mengendalikan situasi yang terjadi pada masa orde lama. Untuk mengakhiri dualism kepemimpinan tersebut maka MPRS mengadakan sidang sebagai berikut.
a. Sidang Istimewa (7-12 Maret 1967) di Jakarta tentang Pencabutan Seluruh Kekuasaan Negara dan Pemerintahan dari presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto.
b. Sidang Umum (21-30 Maret 1968) tentang pengangkatan Jenderal Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia dan berhasil dilantik pada tanggal 27 Maret 1968 dan Kabinet Pembangunan I dibentuk pada tanggal 6 Juni 1968.mulailah kehidupan baru dalam tatanan politik bangsa Indonesia, yaitu orde baru.
Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan secercah harapan bagi rakyat Indonesia, terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis. Harapan rakyat tersebut tentu saja ada dasarnya. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai sesosok manusia yang mampu mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan. Hal ini dikarenakan beliau berhasil membubarkan PKI, yang ketika itu dijadikan musuh utama negeri ini. Selain itu, beliu juga berhasil menciaptakan stabilitas keamanan negeri ini pasca pemberontakan PKI dalam waktu yang relatif singkat. Itulah beberapa anggapan yang menjadi dasar kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto.
PERISTIWA-PERISTIWA POLITIK PENTING PADA MASA ORDE BARU
a. Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB
Setelah Indonesia memutuskan untuk keluar dari keanggotanya di PBB tanggal 7 Januari 1965, Indonesia praktis terkucil dari pergaulan Internasional. Bantuan dan kerja sama dengan negara lain hanya terbatas pada beberapa negara saja, sehingga menyulitkan posisi Indonesia bidang politik, ekonomi, dan hubungan internasional. Oleh karena itu Komisi C DPRGR yang membawahi Bidang Hankam dan Luar Negeri, mendesak kapada pemerintah untuk kembali menjadi anggota PBB. Usulan ini mulai dibahas oleh Panitia Musyawarah PDRGR pada tanggal 3 Juni 1966. Akhirnya sepakat Indonesia kembali menjadi anggota PBB. Pada tanggal 28 September 1966, Indonesia akhirnya secara resmi aktif kembali menjadi anggota PBB.
b. ASEAN (Association of Southeast Asia Nation)
Dalam meningkatkan kerjasama regional. Indonesia bersama Thailand, Singapura, Malaysia dan Philipina sepakat membentuk ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok Thailand. Asean didirikan untuk memajukan kepentingan bersama di wilayah tersebut, termasuk percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan social dan budaya, dan perdamaian dan stabilitas regional. Sejalan dengan tujuan tersebut, para pemimpin organisasi mendirikan tiga “pilar” tata kelola pada tahun 2003: Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi, ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Peran Indonesia dalam ASEAN antara lain:
1. Membantu menyelesaikan konflik Vietnam
2. Membantu menyelesaikan konflik kamboja dengan menyelenggarakan JIM I dan JIM II
3. Mendirikan pabrik pupuk Urea ASEAN
COMMENTS